Muba,fajarberita.com – Kabar duka kembali menyelimuti Sumatera Selatan,
Wakil Ketua Umum I/Ketua Harian Ikatan Anggar Seluruh Indonesia Provinsi Sumatera Selatan yang juga mantan Ketua Persatuan Wanita Olahraga Indonesia (Perwosi) Sumsel Syarfina atau yang lebih akrab dipanggil Fien Poerwadi meninggal dunia, Jumat pagi di RS Islam Siti Khodijah Palembang, sekitar pukul 09.00 WIB, dalam usia 79 tahun.
Ucapan bela sungkawa baik di media sosial dan whatsapp pun ramai. Ketua Perwosi Sumsel Thia Yufada Dodi Reza pun turut merasa sangat kehilangan sosok Fien yang dikenal sangat aktif di dunia olahraga dan memberikan tantangan dan amanah kepada dirinya untuk melanjutkan tongkat estafet menahkodai Perwosi Sumsel.
“Beliau (Fien Poerwadi, baca) sangat humble. Semoga almarhumah Husnul Khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ucap Wanita Inspirasi Sumsel ini ketika dibincangi lewat telepon seluler, Jumat (16-07-2021).
Thia mengaku, sempat berkirim pesan singkat whatsup dengan Fien Poerwadi pada Kamis (15-07-2022). “Sedih sekali, kemarin saya sempat tanya-tanya keadaan beliau dan direspon langsung via WA olehnya. Ternyata itu menjadi saat terakhir saya berkomunikasi dengannya,” kata Thia.
“Selamat jalan Bu Fien, semoga amal ibadahmu diterima di sisi Allah Swt, dan budi baikmu selalu dikenang dan menjadi inspirasi bagi insan olahraga,” tambahnya.
Istri Bupati Muba Dr Dodi Reza Alex Noerdin ini menceritakan, dirinya seringkali berjumpa dan melakukan komunikasi dengan Fien Poerwadi seputar Perempuan dan Olahraga di Sumsel.
“Saat itu, beliau menjumpai ibu Eliza Alex Noerdin dan meminta agar Perwosi Sumsel diketuai oleh saya. Banyak masukan dan diskusi yang sering kami lakukan, beliau sosok yang sangat peduli dengan perempuan dan olahraga,” tuturnya.
Fien Poerwadi dikenal sebagai sosok yang aktif di bidang olahraga. Istri dari Poerwadi, mantan Kepala Dinas Pendidikan Sumsel ini tidak hanya aktif di PKK Sumsel namun juga aktif dalam organisasi Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi) Provinsi Sumsel dengan sempat menjadi ketua umum selama dua periode. Lalu, jabatan terakhirnya menjadi penasihat sekaligus pembina Pengurus Provinsi Perwosi Sumsel.
Selain itu, beliau juga kerap diminta untuk mengajar kelompok paduan suara sejumlah perusahaan swasta, BUMN dan BUMD di Sumsel.
Ia menjadi atlet anggar pada era tahun 80-an dan sempat mewakili Sumatera Selatan pada ajang Pekan Olahraga Mahasiswa XI.
Tak terhenti hanya sebagai atlet, kemudian kiprahnya beralih menjadi Pengurus Provinsi Ikasi Sumsel sejak akhir tahun 90-an hingga akhir hanyatnya.
Mertua dari Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris ini dikenal merupakan sosok yang sangat penyayang, keibuan dan peduli pada kesejahteraan serta masa depan atlet.(kontributor Mr)