Bandar Lampung, fajar berita.com – Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP), Maret Samuel Sueken berkunjung Ke Provinsi Lampung, tepatnya di Kelurahan Way Dadi, Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung, Kamis (12/1).
Kedatangan orang nomor satu di tubuh JPKP ini bertujuan untuk menyapa secara langsung masyarakat Kelurahan Way Dadi, yang selama ini tidak mendapatkan kepastian hukum atas tanah yang sudah dihuni oleh mereka selama bertahun-tahun lamanya.
Diketahui Konflik tanah di Kelurahan Way Dadi tersebut saat ini dalam pendampingan relawan Presiden Joko Widodo, (JPKP. Red) ormas besutan Maret Samuel Sueken tersebut.
Maret Samuel Sueken, tiba di Provinsi berjuluk Sang Bumi Rua Jurai ini sekira pukul 10.40 WIB di Bandara Raden Intan dan disambut oleh Relawan JPKP DPW Provinsi Lampung, kemudian tiba di rumah salah satu warga kelurahan Way Dadi pada Pukul 11.40 WIB.
Dari pantauan media, kedatangan Maret Samuel Sueken disambut dengan penuh suka cita oleh masyarakat Kelurahan Way Dadi. Tak hanya masyarakat Way Dadi saja, turut serta dalam penyambutan itu, seluruh ketua RT dan RW Kelurahan setempat, tokoh agama, tokoh pemuda serta jajaran DPW JPKP Provinsi Lampung, DPD JPKP Kota Bandar Lampung, dan juga DPC JPKP Kecamatan Sukareme.
Kemudian, setelah proses penyambutan yang berlangsung secara sederhana itu, kegiatan dilangsungkan dengan pembukaan, setelahnya seluruh audiens menyanyikan lagu Indonesia Raya dan juga Mars JPKP, dilanjutkan dengan sambutan-sambutan oleh Ketua Pokmas Kelurahan Way Dadi, Armin, sambutan Ketua DPW JPKP Provinsi Lampung, Juliansyah Lubis serta sambutan Ketum JPKP, Maret Samuel Sueken, ditutup dengan doa kemudian sesi ramah tamah.
Dalam sambutannya, Ketum JPKP Maret Samuel Sueken, menyampaikan kepada masyarakat kelurahan Way Dadi bahwa awalnya dirinya hanya menerima laporan sebagian kecil terkait permasalahan tanah di Way Dadi melalui Sekretaris DPC JPKP Kecamatan Sukareme, Ketua Pokmas dan juga Ketua DPW JPKP Provinsi Lampung.
” Setelah saya pelajari keseluruhan yang datang ini hanya sebagian kecil, namun demikian saya berfikir tidak perlu menunggu hal yang lebih luas, tetapi tentu harus sowan terhadap rumpun besar yang lain. Pada waktu itu DPC JPKP dan juga ketua Pokmas berangkat ke Rumah Singgah JPKP (Bekasi Timur. Red), menyampaikan permasalahan tanah dari 118 orang yang ada di kelurahan Way Dadi ini diwakili oleh Ketua Pokmas dan di dampingi oleh Sekretaris DPC JPKP Kecamatan Sukareme Fajar,” Jelas Maret dalam sambutannya.
Maret Samuel Sueken, menjelaskan bahwa selama ini dalam berjuang, JPKP tidak melihat berapa jumlah orang yang harus didampingi atau dibantu, melainkan pihaknya akan tetap memperjuangkan secara keseluruhan dan memberikan peluang untuk masyarakat agar dapat dibantu.
” Meskipun hanya 118 orang, saya tetap memperjuangkan secara keseluruhan dan memberikan peluang untuk masyarakat agar dapat dibantu, mewakili 118 orang dari ribuan orang secara keseluruhan, saya cantumkan seperti itu dalam surat, walaupun kita belum saling mengenal,” Urai Samuel di hadapan warga kelurahan Way Dadi.
” JPKP berjuang dengan pola seperti itu, tidak egois, karena untuk apa jika perihal yang dibawa fajar ini sukses dan selesai, namun empat ribuan lebih, atau kurang dari lima ribuan orang itu tertinggal,” Paparnya.
Dia melanjutkan, waktu itu dirinya sempat berpesan kepada Sekretaris DPC JPKP Kecamatan Sukareme, Fajar Satria Wibowo untuk tetap berjuang membela kepentingan rakyat.
” Bertekun saja, kalau kita bekerja dengan ikhlas, tanpa kepentingan pribadi, insya’allah kedepan kamu punya banyak sahabat, dan perjuangan kita akan berhasil,” Kata Samuel.
Masih kata Samuel, setelah pihak JPKP mengetahui Peta Wilayah Way Dadi melalui jawaban surat dari Kanwil BPN Provinsi Lampung, diketahui pada wilayah ini terbagi menjadi 3 bagian.
” Inilah yang selama ini kita cari cari bahwa harusnya, semua yang ada disini jangan
bercerai-berai, tetap bersatu, jangan ada yang tercecer, lalu karena fajar sudah bawa Ketua Pokmas, Pak Armin, artinya keseluruhan sudah atas nama Pokmas, tidak lagi yang berjalan sendiri-sendiri,” Lanjut Samuel menjelaskan kepada seluruh audiens yang hadir pada kesempatan tersebut.
” Jangan jalan sendiri-sendiri, agar nanti kedepan mulus jalan kita, satu dengan yang lain saling menguatkan, Alhamdulillah Puji Tuhan, setelah saya bertemu dengan Pokmas akhirnya Chemistry dapat terbangun, saya tahu betul perjuangan Pokmas dan juga kawan kawan. Kemudian pada saat Ketua DPW JPKP Provinsi Lampung, Juliansyah Lubis Ke Jakarta, saya bilang sama dia, You pulang ke Lampung, garap lagi itu permasalahan Way Dadi yang sebelumnya sempat stagnan, saya ingatkan kembali beliau, dan akhirnya kita perjuangkan kembali sampai pada saat pertemuan saya dengan Pak Presiden, saya sampaikan masalah Way Dadi ini ke Beliau,” Jelasnya.
Ketum JPKP Maret Samuel Sueken, yang juga merupakan Komisaris Independen PT. Djakarta Lloyd itu juga menyampaikan kepada wargan Way Dadi bahwa permasalahan Way Dadi sudah disampaikan olehnya secara langsung kepada Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo.
” Pada saat pertemuan saya dengan Bapak Presiden, saya sempat menyampaikan hal ini, bahwa ada satu wilayah kawasan yang sudah turun-temurun, berpuluh-puluh tahun dan sudah menjadi pemukiman padat penduduk, dijadikan lahan kehidupan, tidak berkonflik dengan, A, B, C dan seterusnya,
karena ini sudah dikuasai secara fisik berpuluh-puluh tahun tadi, ada pihak negara yang mau berkonflik dengan mereka. Mendengar hal itu, Presiden geleng-geleng kepala, dimana itu kata beliau, saya jawab di Bandar Lampung. Oke kalau begitu, berikut dengan permasalahan permasalahan agraria yang lain, ketemu dulu dengan Menterinya,” Ungkap Samuel.
” Kebetulan waktu itu menterinya baru, memang bukan hanya masalah agraria yang ada disini saja, namun banyak juga di Provinsi lain yang saya sampaikan kepada Pak Presiden dan salah satunya adalah Bandar Lampung termasuk yang kemarin di Kabupaten Mesuji, dan juga wilayah lainnya,” Kata dia.
Saat itu, Imbuh Samuel,” Pak Presiden langsung menelfon Menteri dihadapan saya, dan mengarahkan Pak Menteri untuk membuat jadwal supaya bisa bertemu dengan JPKP, dan hari senin pada saat itu saya bertemu dengan Pak Menteri dan menjelaskan hal tersebut,” Paparnya.
Sementara itu, mendengar hasil audensi dari jajaran DPW, DPD, DPC JPKP serta Ketua Pokmas dengan Kanwil BPN Provinsi Lampung, dan juga Kantah BPN Kota Bandar Lampung, serta beberapa Kabid yang membidangi masalah pertanahan, pada Kamis pagi tanggal 12 Januari 2023, Ketua Umum JPKP Maret Samuel Sueken, mengatakan hal itu merupakan sesuatu yang baik.
” Jadi sesungguhnya, kalau Pak Kakanwil dalam audensi tadi mengarahkan agar ke Pak Menteri, itu hal yang bagus, karena itu merupakan penguatan, sebetulnya Pak Menteri juga sudah ada datanya, dan memang itu yang dijadikan kajian kemarin, makanya dapat surat balasan untuk mengirimkan peta baru dan peta barunya sudah dimasukkan lagi kan, kira kira seperti itu,” Ujarnya.
Jadi Bapak Ibu sekalin, masih kata Samuel,” Akhirnya dalam perkembangannya, kata Ketua Pokmas luar biasa semangat, apalagi didampingi anak-anak muda disini dan juga JPKP Provinsi Lampung serta anggotanya,” Paparnya.
Masih dalam kesempatan sambutan tersebut, Maret Samuel Sueken juga menghimbau kepada seluruh keluarga besar JPKP Provinsi Lampung, agar melayani masyarakat dengan sepenuh hati, dan tidak bersungut sungut. ” Lakukan saja dengan bersih, Tuhan akan memberikan berlipat kali ganda buat kita,” Kata dia.
Pihaknya juga menyampaikan, harapannya terkait penanganan Way Dadi harus selesai dengan cara Non Litigasi.
” Saya sampaikan berulang ulang, mimpi saya, semuanya harus selesai dengan cara Non Litigasi,” Jelasnya.
Namun, jika tidak bisa melalui jalur Non Litigasi, pihaknya pun tidak masalah jika permasalahan ini diselesaikan secara Litigasi.
Karena menurutnya,” Ada alas-alas hak dan histoy besar, history panjang dari Bapak Ibu sekalin, dan itu menjadi kekuatan besar, tidak perlu kuatir sebetulnya. Saat ini yang kita tempuh adalah bagaimana menyelesaikan diluar pengadilan, sesuai dengan mimpi saya itu, wajib selesai dengan cara non Litigasi, berdiskusi, bermusyawarah, kepada orang tua kita baik itu kepada Presiden, jajaran Kantor Staf Presiden, Kementerian terkait dan Lembaga Teknis,” Jelasnya.
” Lalu setelah ini kemana arahnya, jangan sampai setelah pertemuan dengan dua pejabat inti pertanahan yaitu Kakanwil dan Kakantah, kita tidak mengawalnya. Harusnya setelah ini, menjadi bagian dari peran kita semua untuk berkontribusi aktif mengawal dan secara terus-menerus tanpa tiada henti menyuarakan ini kepada orang tua kita, yaitu pak Presiden,” Imbuhnya.
Maret Samuel Sueken juga berpesan agar seluruh komponen yang ada mulai dari Ketua Pokmas, warga masyarakat Way Dadi dan juga jajaran JPKP Provinsi Lampung agar senantiasa konsisten mengawal permasalahan tanah ini.
” Dalam hal ini, semua komponen yang ada harus konsisten dan semangat mengawal permasalahan ini, supaya nanti kita dilihat dimata istana, dilihat dimata kementerian, memang kita membutuhkan, bukan untuk komersil, tetapi untuk kehidupan, supaya kita nyaman bermukim dan bertempat tinggal yang sudah kita tempati secara turun temurun, kira-kira seperti itu,” Ungkapnya.
” Untuk Bapak dan Ibu sekalin, rajinlah berkomunikasi dengan teman-teman saya yang ada disini dan ataupun yang ada di Jakarta, agar mengetahui apa saja yang sudah kita tempuh, jadi Bapak Ibu bisa mengetahui sampai sejauh mana progresnya,” Kata dia.
Untuk diketahui sebelumnya JPKP juga sudah pernah menyelesaikan permasalahan tanah di Kabupaten Lampung Selatan, tepatnya di Way Buha Kecamatan Katibung.
” Apa yang kami perjuangkan selama hampir 10 tahun ini di Pemerintahan Pak Jokowi diseluruh Indonesia, termasuk di Lampung ini, sudah ada beberapa tempat wilayah yang beres permasalahannya. Untuk di Lampung sendiri permasalahan tanah di Way Buha Kecamatan Katibung, Kabupaten Lampung Selatan itu selesai dengan pendampingan dari JPKP,” Jelasnya.
” JPKP sejak awal berkomitmen, untuk mensukseskan Program Pak Jokowi di seluruh Indonesia, dan Way Dadi ini adalah salah satu sasaran yang saya lihat menjadi bagian strategis yang di impikan oleh Jokowi supaya bisa diselesaikan,” Ungkapnya.
” Salah satu alasan lahirnya reforma Agraria melalui Perpres 86 tahun 2018, adalah permasalahan-permasalahan yang seperti ini, bahkan disitu dipertegas, ditempati secara turun temurun, dijadikan sebagai lahan kehidupan lebih dari 20 tahun lamanya, tidak dalam keadaan konflik, tidak dalam keadaan sengketa, dia bisa ditingkatkan menjadi sertifikat hak milik,” Lanjutnya.
” Mungkin itu saja yang saya sampaikan, saya masih ingin berlama-lama disini namun saya harus segera kembali ke Jakarta, mohon maaf untuk Bapak Ibu sekalian, intinya tetap kompak dan komunikasi yang bagus. Saya berterima kasih sekali kepada ketua Pokmas, dan untuk Ketua DPW, dampingi terus Ketua DPD Kota Bandar Lampung karena dia baru, dan harus bisa melihat apa yang menjadi tata layanan pengabdian JPKP disini, untuk Ketua DPC JPKP Kecamatan Sukareme disini, bertekunlah kita berjuang, bersatu padu, satu komando, dan satu terhadap yang lain saling menjalin komunikasi,” Tutupnya.
Dari pantauan awak media, acara berlangsung dengan hangat dan pada saat Ketua Umum JPKP, Maret Samuel Sueken memberikan sambutan, seluruh audiens mendengarkan arahannya dengan khidmat, dan sesekali diikuti dengan tepuk tangan dari seluruh audiens.
Selanjutnya jajaran DPW JPKP Provinsi Lampung, mengiringi perjalanan pulang Ketua Umum JPKP, Maret Samuel Sueken sampai Ke Bandara Raden Intan pada Pukul 13.30 WIB.
Diketahui masyarakat kelurahan Way Dadi, sangat berterimakasih atas kehadiran Ketum JPKP dan mengaku optimis serta
semangat dalam mengawal permasalahan tanah tersebut sampai mendapatkan kepastian hukum yang jelas. (HRS).
1,303 total views, 4 views today