Disikapi Bantahan dan Klarifikasi Oknum Wartawan, Dugaan Kosmetik Tak BPOM Melalui Media Online, Terkesan Hanya Ingin Menjadi Pahlawan Kesiangan

DAERAH RAGAM

 

Fajarberita com — Lantaran menyikapi tanggapan klarifikasi dari hasil pemberitaan dari salah satu media online yang menyangkali kebenaran pemberitaan sebelumnya . Bahwa diduga adanya media maupun lembaga yang bermain dibelakang layar itu memang benar adanya. Dan bukan mengada-ada , apalagi menuding awak media tersebut Jumat 17/02/2023.

Sanggahan atau klarifikasi yang dimuat dan diberitakan oleh salah satu media Online ,” kicaunnya bagai burung asal berkicau seperti burung buta suara. Mendingan berkicau walau tidak sering dengan kicauan burung yang bebas berterbangan seperti itulah suaranya walau tidak pantas dipentaskan dalam perlombaan,”ungkap salah satu wartawan yang sejak awal melakukan konfirmasi dan berhasil mendapatkan data dan sumber yang dapat di pertanggung jawabkan. Bahkan bukan keterangan yang mengada ada, “jelas awak media

Selanjutnya awak Media itu menjelaskan, “dirinya menduga terlalu jelas peranan yang dilakoni kesannya, seperti ibarat burung Platuk yang membuat lubang dan mencoba menutup kembali lubang yang sudah dipatuknya dibatang pohon,” dari bantahan klarifikasi tersebut sama sekali, tak mendasar,”ujarnya

Logikanya, Seandainya yang diduga selaku pemilik brand kosmetik tersebut bukan ilegal, tentunya pemilik BRAND INAYAH WHITENING CREAM melakukan Jumpa Pers, untuk mengklarifikasi pemberitaan dari tim media bersangkutan, bukan mencari media lain untuk dijadikan sebagai pahlawan kesiangan,”terangnya

Lebiha lanjut, intinya bahwa orang yang mengaku sebagai Sekjen LAKIN ini tertulis dalam media beraama Iksan mapparenta Daeng TIka kami menduga terlalu mengada ada, asal angkat suara saja,’ seharusnya terlebih dahulu mengatahui kebenarannya, apa yang disampaikan pemilik Brand kosmetik yang diduga ilegal tentang hasil dari konfirmasi oleh awak media Yang Menelusuri fakta yang sebenarnya. Itu seharusnya sebelum melakukan sanggahan,”tegasnya

“Sejatinya seorang Journalis sebagai penulis hanya mengutik bahasa dari hasil penelusuran dan investigasi serta konfirmasi dari narasumber,” Bukan mengutik bahasa dari EGO yang diduga dilandasi dengan akal yang tidak Sehat, sebab Jari Jamari digunakan untuk mengutik narasi bahasa yang lebih Profesional, sebagai seorang journalis yang memiliki naluri insan Pers,”tuturnya bijak

Menurut A.Rahman,(PRK) Justru di sinyalir hanya karena ingin melepaskan tangan hingga membuat bantahan klarifikasi dan berlindung dibalik media dengan atas nama lembaga,”Ujarnya sambil tersenyum

” Terkait dengan tuduhan bahwa ada kaitannya dengan hal pribadi,” apalagi sampai dikatakan ada faktor sakit hati, malah itu menjadi Fitnah. Seharusnya sebelum membuat bantahan klarifikasi lakukan dahulu komunikasi, biar sejalan seirama dengan pemilik Brand kosmetik tersebut, “Katanya

“Jangan hanya karena tidak ingin diketahui dugaan kedoknya sebagai prisai dan tameng saja.
Untuk melindungi pemilik produk kosmetik tersebut dengan mengatasnamakan bahwa Brand Inayah itu adalah bagian dari Keluarga anda. Dan berupaya menandingi berita sorot sebelumnya yang dimuat di beberapa media portal online,” Tutur A. Rahman.

“Selain itu diduga Ketahuan melalui dari pesan WhatsApp chat pribadi yang diduga milik atas nama Iksan Mapparenta Dg Tika meminta pada salah satu awak media untuk berhenti memberitakan terkait kosmetik yang diduga ilegal. karena mengaku keluarganya atau (sepupuh),”terangnya

A. Rahman Menambahkan, “Namun berbeda dengan pengakuan pemilik Brand Inayah yang mengakuinya pada saat dikomfrimasi melalui chat pribadi pesan WhatsApp, dirinya menyampaikan seperti ini : “Saya Sama Dg.Tika Memang tidak punya hubungan keluarga karena Sepupu Dua (2) Kaliku Natemani ” Begitu Penjelasan yang sebenarnya.

Mirisnya lagi orang yang mengaku atas nama yang diduga Iksan Mapparenta Dg.Tika sendiri punya bahasa Kesokieeee, Punna Parallu 15 Owner di bawah Naungan (P R M G I) Amba’ Asengi..!..

Dan Bahkan Pemilik Brand Whitening Cream, sempat menaruh Curiga dengan media yang membuat bantahan klarifikasi, sampai hingga Keceplosan saat dihubungi, merasa dirinya sangat dirugikan dengan adanya kasus asusila yang menimpahnya, yang sempat ditangani oleh orang dianggap bisa menjadi pelindungnya. Karena merasa dikecewakan hingga membuat memo sticker sedih.

Lanjut A.Rahman, “berbicara Soal Profesional dalam menjalankan tugas seorang wartawan itu seperti apa ? Apakah bisa dikatakan Profesional sebagai seorang Media kontrol sosial dan sebagai Journalis wajib melindungi atau membekingi suatu kasus yang jelas melanggar dalam aturan UU.

“Dan terkait soal wartawan dianggap konsultan hukum !, itu bukan bahasa dari awak media kami,” akan tetapi bahasa pemilik BRAND INAYAH itu sendiri yang mengakuinya. Jadi dimana letak kekeliruan berita itu, apalagi dikatakan salah tanggapan,” sebenarnya bahasa itu keluar dari mulut pemilik Brand Inayah sendiri pada saat dikomfrimasi. Bukan kami yang mengatakan hal itu,”ucap A.Rahman(PRK)

Ia Menambahkan, “dan perlu diketahui lebih jelasnya lagi “dari segi mana bisa dikatakan bahwa produk yang Asli mempunyai BPOM, ketika diracik dengan Segala bahan ramuan yang diduga mengandung bahan mercuri yang bisa membahayakan kesehatan kulit maupun keselamatan jiwa orang (Manusia) apa ? bisa dikatakan berbadan Hukum dari Badan Pengawas Obat Dan Makanan (BPOM).

“Dan lagi pula sebenarnya anda Sebagai oknum LSM, oknum Wartawan atau merasa oknum Konsultan atau diduga merangkap Calo, sebagai pengurus ijin surat-Surat dari BPOM, Sementara produk itu tidak seperti dengan kosmetik yang terdaftar dalam uji Lab dari Unilever dengan keaslian Brandnya tanpa harus dilakukan pergantian lebel aslinya,”ungkapnya

A. Rahman Melanjutkan, “Kosmetik yang diracik dengan sedemikian rupa tentunya itu sangat jelas melanggar dalam aturan UU dan bisa dikatakan ilegal bila tak punya izin dari BPOM dan tak punya uji Lab dari Unilever.”terangnya

Dikarenakan telah mengubah ikon dari pemilik Brand menjadi ikon milik Onwer

A.Rahman (PRK) menjelaskan “jika seorang memesan Brandnya Marina Handbody Lotion,
Tentunya yang tiba harus sesuai dengan nama produk itu yang dipesan,
“Bukan nama pemilik brand Owner ketika kita memesan marina handbody lotion dan tiba ditangan bukan marina lagi tapi sudah disulap jadi nama Merana Handbody Cream, itu sudah sangat jelas bahwa produk itu sudah dipalsukan karena diduga sudah banyak Bahan yang dicampurkan didalam kemasan seperti halnya gado – gado,”tegasnya

“Apa Itu, bisa dinyatakan berbadan BPOM,.? sementara nggak memiliki izin Produksi, maupun izin edar dan apakah ada jaminannya bisa dikatakan tidak berbahaya ,”jelas A.Rahman.(PRK)

Terakhir ia menjelaskan, “Saya kira yang mengaku Sekjen lebih tahu hal ini, dan lebih Profesional lagi, karna kami duga sudah banyak onwer dibelakangnya. Karena dirinya sendiri yang mengungkap lewat chat bahwa 15 Owner di bawah Naungan (P R M G I) tentu dalam pengakuan ini harus dirinya tahu kebenarannya,”Tutup A.Rahman.

Narasumber : A.Rahman (PRK) +62 852-9871-2224

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *